Text-Ads

Selasa, 20 Maret 2012

Sekilas Tentang Kesehatan Mental part 2



Kesehatan Mental?Apa itu kesehatan mental saya pun tidak tahu karena baru saja diajarkan dan harus diakui saya orangnya lamban dalam belajar(curcol.com).Ok kali ini saya beserta teman semua mendapat tugas tentang kesehatan mental.
Hal pertama yang harus saya kerjakan adalah mengenai konsep sehat beserta dimnesinya. Sulit?mungkin,hehe tapi itu adalah salah satu hal yang harus saya kerjakan demi meraih kelulusan,amin
Ok langsung saja deh. Sehat?pasti semua orang menginginkan sehat, termasuk halnya saya,tetapi apakah definisi dari sehat itu sendiri? Apakah sehat ialah tidak sakit seprti demam, flu,batuk dsb.
Sehat menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia tulisan Ananda Santoso   sehat adalah segar (yah ampun sedikit sekali penjelasannya). Dan menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia tulisan Trisno Yuwono sehat adalah tidak sakit atau waras.  Memang benar akan hal itu tetapi banyak definisi-definisi lainnya dan hal itu bisa karena profesi seseorang ketika mendefinisikan kata “sehat”. Psikologi mungkin berbeda pandangan mengenai definisi sehat dengan dokter tetapi sebagian kita pasti menganggap sehat itu sebagai masalah fisik seperti missal terbebasnya raga dari segala macam pneyakit, cacat berfungsinya alat-alat tubuh secara penuh sehingga orang dapat melakukan aktifitas sehari-harinya. Pengertian lainnya diajukan oleh WHO yaitu sehat adalah “…keadaan(status) sehat utuh secara fisik, mental(rohani) dan social, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit,cacat, dan kelemahan …”(Smet, 1994). Jikalau boleh saya berpendapat mengenai definisi sehat itu sendiri maka sehat ialah keadaan dimana seseorang merasa terbebas dari segala macam penyakit, dalam keadaan baik(normal) secara jasmani maupun rohani(semoga benar).
Adapun aspek-aspek dalam kesehatan, yaitu:
1.      Fisik(Badan)
Fisik atau badan atau juga bisa diseebut jasmani adalah organ yang dikatakan sehat jika mampu berfungsi dengan semestinya.
      2.      Mental
Mental terdiri dari 3 komponen yaitu emosi, pikiran, dan spiritual
3.      Sosial
Bisa terlihat pada interaksi manusia dalam lingkungan social karena itulah manusia disebut juga makhluk sosial.

4.      Ekonomi
Seseorang yang berada dalam keadaan produktif dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik
Ok saya rasa cukup sampai disini pembahasan kita tentang konsep sehat serta dimensinya sekarang kita lihat mengenai perkembangan kesehatan mental.

Berawal dari sekitar tahun 1600an dan sebelumnya. Di saat itu orang yang yang sedang sakit tidaklah dianggap sakit, mengapa?Karena orang yang sedang sakit itu sedang terkena semacam sihir, guna-guna atau semacamnya. Itu bisa dimaklumi dikarenakan pada saat itu imu tentang hal ini belum lah sebai sekarang dan mereka masih memegang adatnya masing-masing. Beralih kita pada tahun 1700an ketika itu orang yang sakit dianggap sakit atau terkena penyakit dan mematahkan ketakhayulan pada zaman sebelumnya adalah seorang pendeta Cotton Mather (1663-1728) berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penejelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri. Pada tahun itu lah benih-benih pendekatan secara medis mulai dikenalkan, yaitu dengan memberikan penjelasan masalah kejiwaan sebagaiakibat dari yang terjadi di tubuh. Beranjak kita ke abad 19 yaitu ketika seorang itu sakit tidak semata-mata dia sednag sakit. Thomas Szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth of Mental Illnes yang berisikan tentang dasar teori yang menyatakan bahwa ”sakit mental” sebenranya tidaklah benar-benar “sakit”, tetapi merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan.

Perkembangan Kepribadian
Menurut Erikson:

Menurut Erikson ada 8 macam tahap kepribadian seseorang, yaitu :

1.      Kepercayaan Dasar versus Kecurigaan Dasar
Kepercayaan dasar paling awal terbentuk selama sensorik oral dan ditunjukkan oleh bayi yang ditandai dengan tidur yang tenang, menyantap makanan dengan nyaman, dan membuang kotoran dengan santai jika hal tentang kepercayaan terhadap orang tua dari anaknya atau bayi akan memunculkan yang disebut kecurigaan dasar.
2.      Otonomi versus Perasaan Malu dan Ragu-ragu
Pada tahap ini anak mempelajari apakah yang diharapkan dari dirinya, apakah kewajiban-kewajiban dan hak-haknya disertai pula apakah pembatasan-pembatasan yang dikenakan pada dirinya. Jika rasa yang timbul adalah keraguan dan perasaan malu maka si anak tidak akan berkembang.
3.      Inisiatif versus Kesalahan
Suatu tahap untuk memperluas penguasaan dan tanggung jawab. Selama tahap ini anak akan menampilkan diri lebih maju dan lebih seimbang secara fisik maupun kejiwaan. Jika yang timbul pada tahap ini adalah perasaan bersalah atas apa yang akan dilakukannya maka anak tidak akan mampu untuk maju.
4.      Kerajinan versus Inferioritas
Pada tahap keempat ini anak harus bisa mengontrol imajinasinya dan sudah mulai menempuh jalur pendidikan formal.
5.      Identitas versus Kekacauan Identitas
Tahap ini biasanya dialami oleh para remaja yang dalam hal ini sedang dalam masa pencarian jati diri jika benar maka si remaja akan berkembang jika tidak si anak akan mengacaukan identitasnya untuk selanjutnya akan mempengaruhi perkembangannya.
6.      Keintiman versus Isolasi
Pada tahap ini dialami oleh dewasa awal  bersamaan ingin meyatukan identitasnya dengan orang lain. Tahap ini hubungan-hubungan intim sangat didambakan begitu pula dengan persaudaraan. Seseorng yang tidak bisa melampaui tahap ini maka hidupnya akan terisoalsi atau sendiri.
7.      Generativitas versus Stagnasi
Ciri yang bisa diamati pada tahap generativitas adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan keturunan, produk-produk, ide-ide, dan sebagainya serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedomanuntuk generasi-generasi mendatang jika tahap ini tidak bisa dilalui dengan baik maka kehidupan seseorang akan tetap pada tempatnya atau tidak beranjak dari kehidupan.
8.      Integritas versus Keputusasaan
Tahap integritas ini bisa digambarkan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda dan orang-orangdan setelah berhasil menyesuaikan diri dengan keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan-kegagalan dalam hidup. Tahap ini bila tidak diacapai dengan baik maka akan menimbulkan sebuah perasaan keputusasaan.
  1. Freud
Freud dikenal dengan teori psikoseksualnya.
1.      Tahap Oral
Sumber kenikmatan pokok pada tahap ini ialah berasal dari mulut. Aktivitas ini bisa terjadi pada bayi yang suka mengedot putting susu ibunya atau pun dot jika pada tahap ini si bayi tidak mendapatkan yang diingikannya kelak dia akan mengalami ketidaknyamanan.
2.      Tahap Anal
Tahap ini sumber kenikmatannya bersumber di anus dan biasanya dikenal dengan sebutan toilet training
3.      Tahap Phalik
Tahap dimana seseorang tertarik pada anatomis antara laki-laki dan perempuan.
Dalam tahap ini bisa juga terjadi yang disebut Oedipus Kompleks.
4.      Tahap Laten
Tahap ini adalah tahap yang relative tenag karena tidak ada aktivitasnya.
5.      Tahap Genital
Sumber kenikmatan dalam tahap ini ialah pada alat kelaminnya.
            Freud juga memperkenalkan struktur kepribadian yang tersusun dari 3 sistem pokok yaitu:
1.      Id
Id ialah system kepribadian yang asli, berisikan segala sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada sejak lahir, termasuk di dalamnya insting-insting.
2.      Ego
Ego bisa timbul karena kebutuhan-kebutuhan organism memerlukan transaksi-transaksiyang sesuai dengan dunia kenyataan objektif.
3.      Superego
Superego merupakan perwujudan internal dari nilai-nilai dan juga cita-cita tradisional masyarakat sebagaimana diterangkan oaring tua kepada anaknya.

Berlanjut kepada tugas yang terakhir yakni mengenai kepribadian sehat.
            Apa itu kepribadian sehat? Jika dibahas mengenai definisi satu-satu maka kita mulai dari definisi kepribadian itu sendiri, kepribadian  ialah segala tingkah laku manusia baik yang terlihat(memukul,berlari dll) ataupun yang tidak terlihat(emosi, pikiran dll) dan juga melekat pada diri setiap manusia. Sehat itu sendiri seperti sudah disinggung dipembahasan pertama ialah kondisi dimana manusia merasa normal baik berupa jasmani maupun rohani. Jadi bisa saya simpulkan disini kepribadian sehat ialah segala tingkah laku manusia baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat yang bisa menimbulkan keadaan normal baik secara jasmani maupun rohani, maaf jika salah karena ini pendapat pribadi. Sedangkan menurut para ahli kepribadian yang sehat itu ialah Orang Yang Matang pendapat Allport, Orang Yang Berfungsi Sepenuhnya merupakan pendapat Rogers, Orang Yang Produktif merupakan pendapat menurut Fromm, Orang Yang Mengaktualisasai Diri merupakan pendapat Maslow, Orang Yang Terindividuasi merupakan pendapat menurut Jung, Orang Yang Mengatasi Diri merupakan pendapat Frankl jadi jika semua itu digabungkan maka kepribadian yang sehat ialah Orang yang matang, berfungsi sepenuhnya, produktif, yang mengaktualisasi diri, yang terindividuasi dan orang yang bisa mengatasi diri. Akhir kata wassalamualaikum.

Daftar Pustaka:
Siswanto. (2007). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Andi

Hall, Calvin. S., Lindzey, Gardner. (2005). TEORI-TEORI PSIKODINAMIK (KLINIS). Yogyakarta: KANISIUS

Yuwono, Trisno. (1994). KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA PRAKTIS. Surabaya: ARKOLA

Santoso, Ananda dan Hanif, Al. KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA. Surabaya: ALUMNI

Schultz, Duane. (1991). PSIKOLOGI PERTUMBUHAN MODEL-MODEL KEPRIBADIAN SEHAT. Yogyakarta: KANISIUS

Sekilas Tentang Kesehatan Mental part 1


Kesehatan Mental?Apa itu kesehatan mental saya pun tidak tahu karena baru saja diajarkan dan harus diakui saya orangnya lamban dalam belajar(curcol.com).Ok kali ini saya beserta teman semua mendapat tugas tentang kesehatan mental.
Hal pertama yang harus saya kerjakan adalah mengenai konsep sehat beserta dimnesinya. Sulit?mungkin,hehe tapi itu adalah salah satu hal yang harus saya kerjakan demi meraih kelulusan,amin
Ok langsung saja deh. Sehat?pasti semua orang menginginkan sehat, termasuk halnya saya,tetapi apakah definisi dari sehat itu sendiri? Apakah sehat ialah tidak sakit seprti demam, flu,batuk dsb.
Sehat menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia tulisan Ananda Santoso   sehat adalah segar (yah ampun sedikit sekali penjelasannya). Dan menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia tulisan Trisno Yuwono sehat adalah tidak sakit atau waras.  Memang benar akan hal itu tetapi banyak definisi-definisi lainnya dan hal itu bisa karena profesi seseorang ketika mendefinisikan kata “sehat”. Psikologi mungkin berbeda pandangan mengenai definisi sehat dengan dokter tetapi sebagian kita pasti menganggap sehat itu sebagai masalah fisik seperti missal terbebasnya raga dari segala macam pneyakit, cacat berfungsinya alat-alat tubuh secara penuh sehingga orang dapat melakukan aktifitas sehari-harinya. Pengertian lainnya diajukan oleh WHO yaitu sehat adalah “…keadaan(status) sehat utuh secara fisik, mental(rohani) dan social, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit,cacat, dan kelemahan …”(Smet, 1994). Jikalau boleh saya berpendapat mengenai definisi sehat itu sendiri maka sehat ialah keadaan dimana seseorang merasa terbebas dari segala macam penyakit, dalam keadaan baik(normal) secara jasmani maupun rohani(semoga benar).
Adapun aspek-aspek dalam kesehatan, yaitu:
1.      Fisik(Badan)
Fisik atau badan atau juga bisa diseebut jasmani adalah organ yang dikatakan sehat jika mampu berfungsi dengan semestinya.
      2.      Mental
Mental terdiri dari 3 komponen yaitu emosi, pikiran, dan spiritual
3.      Sosial
Bisa terlihat pada interaksi manusia dalam lingkungan social karena itulah manusia disebut juga makhluk sosial.

4.      Ekonomi
Seseorang yang berada dalam keadaan produktif dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik
Ok saya rasa cukup sampai disini pembahasan kita tentang konsep sehat serta dimensinya sekarang kita lihat mengenai perkembangan kesehatan mental.

Berawal dari sekitar tahun 1600an dan sebelumnya. Di saat itu orang yang yang sedang sakit tidaklah dianggap sakit, mengapa?Karena orang yang sedang sakit itu sedang terkena semacam sihir, guna-guna atau semacamnya. Itu bisa dimaklumi dikarenakan pada saat itu imu tentang hal ini belum lah sebai sekarang dan mereka masih memegang adatnya masing-masing. Beralih kita pada tahun 1700an ketika itu orang yang sakit dianggap sakit atau terkena penyakit dan mematahkan ketakhayulan pada zaman sebelumnya adalah seorang pendeta Cotton Mather (1663-1728) berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penejelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri. Pada tahun itu lah benih-benih pendekatan secara medis mulai dikenalkan, yaitu dengan memberikan penjelasan masalah kejiwaan sebagaiakibat dari yang terjadi di tubuh. Beranjak kita ke abad 19 yaitu ketika seorang itu sakit tidak semata-mata dia sednag sakit. Thomas Szasz membuat tulisan yang berjudul The Myth of Mental Illnes yang berisikan tentang dasar teori yang menyatakan bahwa ”sakit mental” sebenranya tidaklah benar-benar “sakit”, tetapi merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan.

Daftar Pustaka:
Siswanto. (2007). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Andi

Yuwono, Trisno. (1994). KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA PRAKTIS. Surabaya: ARKOLA

Santoso, Ananda dan Hanif, Al. KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA. Surabaya: ALUMNI


 
Powered by Blogger