Text-Ads

Rabu, 12 Februari 2014

Tentang Artificial Inteligence

1. Sejarah AI
            Sebenarnya sejak dari mula orang menghendaki agar komputer dapat bekerja sepandai yang dapat dilakukan manusia dan dapat bekerja lebih cepat. Penelitian-penelitian sehubungan dengan kecerdasan buatan sejak tahun  1950.
            Adapun perkembangan Artifisial Inteligence  adalah sebagai berikut:
-1950 Alan Turing memperkenalkan metode uji terhadap suatu mesin komputer untuk membuktikan apakah komputer tersebut mempunyai kecerdasan seperti manusia atau tidak. Metoda yang dipakai adalah dengan meletakkkan seorang operator pada ruang A menghadapi sebuah keyboard dan monitor, sedang pada ruang B diletakkan sebuah komputer. Kemudian keduanya dilibatkan dalam sebuah tanya jawab selama 30-60 menit. Jika sang operator di ruang A dapat menebak bahwa yang di ruang B adalah seorang manusia juga, maka komputer di ruang B dianggap mempunyai kecerdasan buatan.
-1955 Allen Newel, J. C. Shaw dan Herbert Simon membuat bahasa IPL-II (Information Proccesing Language-II) yang merupakan bahasa pertama untuk proyek kecerdasan buatan ini.
-1956 Nama Artificial Intelligence (AI) pertama kali diperkenalkan oleh John McCarthy pada bidang baru ini dan LT (logic Theorist) yang dikembangkan oleh Newell, Shaw dan Simon dianggap sebagai program AI yang petama.
-1957 Newell, Shaw dan Simon mulai mengembangkan General Problem Solving.
-1958 Bahasa LISP (List Processing) dibuat oleh John Mccarthy di Massachusetts Institute of Technology
-1959 Arthur Samuel membuat program permainan Checker yang dipublikasikan dalam papernya berjudul ‘Some Studies in Machine Learning Using the Game Checkers’ dalam IBM Journal of Reasearch and Development.
-1960 John McCarthy dan Marvin Minsky mulai memimpin proyek AI di Massachusetts Institute of Technology
-1961 Marvin Minsky menulis artikel “Step toward Artificial Intelligence”.
-1964 Daniel G. Bobrow menyelesaikan Ph. D. Dengan thesisnya mengenai Student, yaitu bahasa natural yang dapat menyelesaikan masalah aljabar di sekolah lanjutin.
-1965 Stanford University Heuristic Programming Project (HPP) mulai melakukan penelitian tentang Expert Systems (sistem pakar)
-1966 Joseph Wiezenbaum membuat ELIZA, program psychology yang dapat meniru respon seorang therapist dalam berdialog dengan pasiennya. Kemudian Richard D. Greenbalt mulai mengembangkan program komputer untuk permainan catur.
-1966-1972 SRI International mengembangkan sebuah robot mobil
-1970 Patrick H. Winston menulis thesisnya yang berjudul “Learning Structural Description from Examples”, yaitu sebuah program yang dapat belajar dari contoh yang diberikan. Jack D. Myers dan Harry E. Pople mulai mengerjakan Interist di University of Pitsburg, sebuah sistem yang membantu dokter dalam mendiagnosa penyakit. Allain Colmeraur mulai mengembangkan bahasa Prolog. Bahasa ini juga dikembangkan di Edinburg, London dan Budapest. Terry Winograd, di MIT menulis SHRDLU dalam thesisnya, yaitu sebuah program pengenal bahasa manusia.
-1971 Nills Nilson dan Richard Fikers menyelesaikan STRIPS di SRI International. MACSYMA digunakan pertama kali. Programini untuk memecahkan masalah kalkulus, diferensial dan integral, serta menyederhanakan ekspresi simbolik.
-1971-1976 United States Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) mensponsori penelitian Speech Understanding Research (SUR) Program
-1972 Wiiliam Woods dan kawan-kawan mengembangkan LUNAR di Bolt Beranek bersama Newman. Program ini dipergunakan untuk geolog dalamevaluasi material yang diperoleh dari bulan pada missi Apolo-11
-1973 SUMEX-AIM (Stanford University Medical Experimental Compute Project – Artificial Inteligence in Machine) dibentuk untuk pengembangan teknik-teknik kecerdasan buatan dalam bidang kedokteran. Penelitian ini disponsori oleh National Institute of Health
-1975 DARPA mulai mensponsori penelitian pengenalan citra (vision) termasuk pengembangan teori vision perangkat keras untuk image processing
-1976 Douglas B. Lenat menulis AM, sebuah program belajar yang mendefinisikan dan mengevaluasi konsep matematika dalam teori himpunan dan bilangin. Kemudian Randall Davis mempublikasikan thesis Ph. D nya mengenai Teiresias di Stanford University. Sistem ini berfungsi untuk memasukkan dan mengubah basis pengetahuan dalam sistem pakar.
-1977 Sistem pakar pertama yang dirancang dengan menggunakan bahasa prolog di Hungary Institute for Computer Coordination di Budapest
-1978 R. O. Duda dan kawan-kawan di SRI International mempublikasikan paper mengenai Prospector, sebuah sistem pakar yang membantu dalam eksplorasi geologi.
-1980 XCON, sistem pakar pertama yang sukses digunakan secara komersial di Digital Equipment Corporation, Prototipe XCON dikembangkan oleh John McDemott dan Carneige-Mellon University
- 1981 Jepang mengumumkan proyek komputer generasi kelimanya
-1982 Microelectrnics and Computer Technology Corporation (MCTC) dibentuk di Amerika Serikat untuk menandingi praogram generasi kelima Jepang. United Kingdom memulai Alvery Program of Advanced Information Technology untuk penelitian komputer  generasi kelima
-1983 Masyarakat Ekonomi Eropa membentuk ESPIRIT untuk kompetisi dalam pengembangan komputer generasi kelima.
            Demikianlah sebagian sejarah perkembangan konsep kecerdasan buatan yang ada di komputer, yang hingga saat ini masih terus berkembang.
Analisa :
            Teknologi semakin lama semakin jauh berkembang dalam hal ini kercerdasan manusia terus dan terus selalu berkembang walau terjadi banyak perdebatan tetatpi bagi mereka yang ingin menggali lebih lagi tentang AI pastinya tetap akan mengembangkannya. Di mulai dari imajinasi manusia mampu mewujudkan apa yang sebelumnya dirasa mustahil. Perkemangan ini bukan hanya sampai hari ini tetapi akan berlanjut karena manusia yang sifatnya tidak pernah puas dengan segala sesuatu.
            Dimulai pada tahun 1950 yang ingin membuktikan apakah ciptaan manusia berupa komputer mempunyai kecerdasan yang mirip dengan manusia atau tidak, dilakukanlah sebuah tes yang disebut tes Turing kemudian berlanjut sampai pada tahun 1956 diperkenalkanlah yang disebut AI oleh John McCarthy dan hingga saat ini masih terus dikembangkan.

2. AI dan Kognisi Manusia
Semua orang yang merangkai model proses distribusi paralel seperti neuron, telah bekerja keras untuk mencoba menemukan solusi atas pertanyaan tentang otak sebagai mesin berpikir, dan apakah komputer mampu meniru kemampuan otak serta kognisi manusia.
Otak sebagai mesin berpikir. Apa yang telah kita pelajari tentang mesin berpikir kita, yang disebut otak, adalah bahwa mesin ini berbeda secara fundamental dibandingkan dengan komputer Von Neumann yang sekarang biasa digunakan. Mungkin AI akan berperan lebih jauh jika komputer lebih menyerupai otak.
Beberapa program komputer bekerja lebih efektif dari pada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar menirukan hal-hal nyata meski masih sedikit janggal. Komputer mampu memecahkan beberapa masalah, seperti sebuah soal matematika yang mendetail, lebih cepat dan lebih akurat daripada manusia. Beberapa tugas lain seperti menggeneralisasi dan mempelajari pola aktivitas yang baru, dilakukan paling baik oleh manusia dan komputer masih kalah baik.
Sebuah konsep penting juga telah diajukan mengenai jaringan neuron yang juga masih dipelajari, yaitu melalui sistem seperti sinapsis (seperti infranstruktur otak) yang menghubungkan unit-unit, yang dapat berubah seiring dengan pengalaman
Beberapa usaha telah berhasil. Cara pandang baru mengenai kognisi manusia telah menimbulkan banyak antusiasme di antara para pendukungnya. Bahkan seorang mahasiswa yang kebetulan mempelajari tentang psikologi kognitif harus peka pada konstribusi penting terhadap dunia psikologi ini dan berperan serta pada perkembangannya di masa depan.
Pada dasarnya pikiran manusia adalah murni proses manusia yang bahkan jika disintesis oleh mesin secara terpisah, tidak akan mampu diduplikasi oleh program-program AI.
Analisa :
AI dibuat untuk meniru kecerdasan manusia, baik input, proses atau pun outputnya. Walaupun bisa meniru cara kerja kognis manusia tetapi tetap hanya sebuah tiruan yang sampai kapan pun tak bisa menyerupai tiruannya karena kognisi manusia yang kompleks dan rumit dijelaskan dia atas bahwasanya pikiran manusia adalah murni proses manusia yang bahkan jika disintesis oleh mesin secara terpisah, tidak akan mampu diduplikasi oleh program-program AI.
AI dan kognisi mempunyai kesamaan yakni dalam hal input, proses dan ouput jika dalam AI yang di input, diproses, dan di output adalah adalah data maka dalam kognisi manusia adalah stimulus.
3. AI dan Sistem Pakar (ELIZA, Pary, Net Talk)
Antusiasme para pemain awal AI langsung menanggapi tantangan yang muncul dari Tes Turing (tes menyusun sebuah tes yang melibatkan komunikasi antar manusia yang melontarkan pertanyaan dengan mahkluk pengguna bahasa)  dan kemudian menuliskan program yang dirancang untuk menanggapi permintaan bahasa yang tidak bisa dipisahkan dari respon manusia. Dengan menampilkan perspektif dari pandangan yang tersembunyi, sekarang beberapa program ini menjadi tampak sedikit aneh, tetapi ilmu pengetahuan memang seringkali berkembang seperti itu.
ELIZA
Salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi, ELIZA, ditulis oleh Joseph Weizenbaum (1966). Beberapa revisi atas ELIZA telah dibuat dari konsep aslinya. Pada satu program yang spesifik bernama DOCTOR, ELIZA mengambil peran seperti seorang psikiater.
Respon dari komputer cenderung stereotip, misalnya dia diprogram untuk merespons beberapa kunci kalimat dengan respons yang hanyalah merupakan transformasi dari kalimat aslinya. Seperti ketika  “pasien” mengatakan kata kunci “I’m”, ELIZA merespons dengan gaya tutur seperti  “Aku turut bersedih mendengar kamu...” Jika tidak ada kata kunci yang ditemukan, komputer akan menjawab dengan ciri-cirinya yang tanpa isi, atau pada beberapa kasus, berakhir menjadi transformasi yang lebih awal. Kapasitas manusia dalam hal pengetahuan,  perasaan, kecenderungan, dinamika kelompok, dan seterusnya, terbentuk menjadi apa yang mau tidak mau kita sebut pengertian. Eliza kekurangan akan hal itu.
PARRY
Colby, Hilf, Weber, dan Kraemer (1972) mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini PARRY, karena ia mensimulasikan seorang pasien paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memang ada, perbedaan respons psikotis dan respons manusia . Colby dan para rekan-rekan pelitinya mengarahkan komputer tersebut untuk melakukan tes Turing, dengan meminta sekelompok psikiater untuk mewawancarai PARRY menggunakan pesan yang disampaikan dalam bentuk ketikan. Para juri (psikiater) diminta untuk mengukur kadar paranoia dari keseluruhan respons. Meskipun Colby dan rekan-rekannya berhasil memprogram komputer yang mampu merespons serupa dengan respons seorang pasien paranoid, di mana program ini juga lulus tes Turing, tetapi program ini masih jauh dari konsep model pemahaman lengkap dan produksi bahasa.
Net Talk
Program ini berdasarkan pada jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan Net Talk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowski di sekolah medis Harvard dan Rosenberg di Universitas Princeton. Dalam program ini, Net Talk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. Model simulasi jaring neuron terdiri atas beberapa ratus unit (neuron) dan ribuan koneksi. Net Talk “membaca keras-keras” dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Sistem ini, seperti sistem-sistem lain yang sudah kita ketahui sebelumnya, memiliki tiga lapisan : lapisan inout, di mana setiap unit merespons sebuah tulisan: lapisan output, di mana unit menampilkan ke 55 fonem dalam bahasa Inggris; dan sebuah lapisan unit tersembunyi, di mana setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap unit input maupun output.
Net Talk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah informasi yang konstektual. Di sini lafal ‘e’ pada ‘net’, ‘neglect’, dan ‘red’ bisa ditangkap dengan bunyi yang berbeda. Setiap Net Talk membaca sebuah kata, program ini membandingkan pelafalannya dengan lafal yang benar yang disediakan manusia, kemudian menyesuaikan kekuatannya untuk memperbaiki setiap kesalahan
Analisa :
            Setiap yang dibuat manusia pastinya memliki beberapa kelemahan mulai dari teknologi atau semacamnya. Manusia yang bersikeras bisa membuat tiruan kognisi manusia. Program ELIZA misalnya yakni jika tidak ada kata kunci yang ditemukan, komputer akan menjawab dengan ciri-cirinya yang tanpa isi, atau pada beberapa kasus, berakhir menjadi transformasi yang lebih awal, atau walaupun Colby dan rekan-rekannya berhasil memprogram komputer yang mampu merespons serupa dengan respons seorang pasien paranoid, di mana program ini juga lulus tes Turing, tetapi program ini masih jauh dari konsep model pemahaman lengkap dan produksi bahasa.
4. Peran AI dalam psikologi (penggunaan AI sebagai expert system yang dapat digunakan untuk mendukung sistem pengambilan keputusan)
            Kepandaian buatan (AI) diartikan secara luas sebagai cabang dari ilmu komputer yang berhubungan dengan pengembangan komputer (perangkat keras) dan program-program komputer (perangkat lunak) yang mampu meniru fungsi kognisi manusia. Sedangkan psikologi bisa diartikan sebagai ilmu mengenai jiwa, dalam hal ini kaitan atau peran AI yang paling dekat adalah psikologi kognitif, psikologi kognitif lebih menekankan mengenai kognisi manusia, dalam perkembangannya manusia menginginkan sesuatu yang lebih seperti halnya ingin menyamakan sebuah mesin dengan meniru kepandaian kognisi manusia, walau dalam perjalananya terdapat perdebatan tetapi eksperimen terus diupayakan agara bisa berhasil, hasilnya bisa kita nikmati semakin canggihnya sebuah mesin atau teknologi ciptaan manusia yang bisa membantu pekerjaan sehari-hari manusia.
Sebenarnya merancang komputer yang mampu memecahkan masalah yang spesifik adalah hal yang mudah, yang sulit adalah merancang program yang serba bisa untuk mengatasi berbagai masalah yang sulit. Dan merancang sebuah program yang akan mampu beradaptasi serta mempelajari solusi atas masalah yang beraneka ragam sampai sejauh ini dipandang sebagai hal yang mustahil. Tetapi tujuan dari banyak ahli AI kontemporer adalah untuk merancang program pembelajaran yang mampu memecahkan masalah. Peran AI dalam hal ini jelas yakni agar mampu memecahkan berbagai macam masalah. Contoh bagaimana sistem AI mampu memecahkan masalah yakni terkadang manusia dalam praktek psikologi merasa bingung atau terlalu lama dalam menentukan diagnosa sesuatu maka Ai bisa hadir dalam solusi tersebut. Bagaimana menetapkan suatu diagnosa dalam klinis atau inteligensi atau menentukan validitas atau reliabilitas suatu data bisa ditentukan dengan memanfaatkan teknologi AI.
Analisa:
Tujuan dari AI ialah untuk merancang program pembelajaran yang mampu memecahkan masalah. Ini sama saja seperti halnya membantu pekerjaan manusia walau dalam eksperimennya selalu mengundang perdebatan. AI dirancang juga untuk bisa meniru kecerdasan manusia dan inilah yang menjadi perdebatan banyak orang selain kemustahilan dikembangkannya akan hal itu. Dalam hal ini dirasa ingin menandingi ciptaan Tuhan yang sampai kapan pun tak ada yang bisa ditandingi ciptaan Nya, tetapi hal itu pastinya punya persepsi yang berbeda-beda ada yang menjadikan itu sebagai sebuah motivasi atau sebuah penentangan.
Segala sesuatu yang diciptakan manusia harunya mampu menciptakan manfaat kepada manusia itu sendiri, manfaat yang bisa membantu pekerjaan manusia atau memudahkan pekerjaan manusia. Tingkat kognisi manusia yang semakin berkembang harusnya mampu meningkatkan kualitas ciptaannya tanpa adanya keterbatasan dalam membangun kreativitas. Bagaimana menetapkan suatu diagnosa dalam klinis atau inteligensi atau menentukan validitas atau reliabilitas suatu data bisa ditentukan dengan memanfaatkan teknologi AI adalah sebagian dari hasil kreatifitas manusia.

Sumber :
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2007). Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga.

S, Suryadi. H. (1996). Pengenalan komputer. Jakarta: Gunadarma.

Kamis, 10 Oktober 2013

Arsitektur Komputer dan Struktur Kognitif Manusia

A.  Pengertian Arsitektur Komputer
Arsitektur Komputer adalah seni membuat spesifikasi yang berlaku sepanjang beberapa generasi teknologi. Arsitek komputer harus melihat 20 tahun ke depan dan memvisualisasikan teknologi masa datang, agar dapat menciptakan mesin atau komputer yang dapat mengikuti perubahan teknologi dengan baik.
Arsitektur Komputer mempelajari atribut – atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang
programmer. contoh: set instruksi, aritmetilka yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/0.
Perubahan Definisi Arsitektur Komputer
-1950 -1960 : Arsitektur komputer adalah suatu komputer aritmatik
-1970 – pertengahan1980 : Arsitektur komputer adalah suatu desain instruksi untuk suatu kompiler
-1990 : Arsitektur komputer adalah suatu bentuk desain CPU, sistem memori, sistem I/O, multi prosesor dan network komputer
-2010 : Arsitektur komputer : suatu sistem yang  dapat beradaptas isendiri, struktur yang dapat mengorganisasikan sendiri, sistem DNA

Bagian Pokok Arsitektur Komputer:
1. Instructure Set Architecture
Spesifikasi yang menentukan bagaimana programmer bahasa mesin berinteraksi dengan komputer
2. Hardware System Architacture
Meliputi sub sistem hardware dasar yaitu CPU, memori dan I/O system

B.  Pengertian Struktur Kognisi
Struktur adalah  bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan.
Kognisi adalah aktivitas mental pengetahuan, yang melibatkan perolehan, penyimpanan, dan pencarian.
Dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi adalah bagaimana bagian-bagian dari aktivitas mental pengetahuan, yang mel ibatkan perolehan penyimpanan, dan pencarian berhubungan satu dengan lainnya.
C.  Kaitan Antara Arsitektur Komputer dengan Struktur Kognisi
Arsitektur Komputer adalah seni membuat spesifikasi yang berlaku sepanjang beberapa generasi teknologi. Arsitek computer harus melihat 20 tahun ke depan dan memvisualisasikan teknologi masa datang, agar dapat menciptakan mesin atau computer yang dapat mengikuti perubahan teknologi dengan baik.
Struktur kognisi adalah bagaimana bagian-bagian dari aktivitas mental pengetahuan, yang melibatkan perolehan penyimpanan, dan pencarian berhubungan satu dengan lainnya.
Dalam kaitannya yakni ketika dalam arsitektur adalah seni membuat sesuatu yang nantinya akan berlaku sepanjang generasi teknologi, sedangkan struktur kognisi bagaimana bagian-bagian dari aktivitas mental berhubungan satu dengan lainnya, arsitektur merupakan seni dan tanpa adanya aktivitas mental yang menyertainya maka tak akan ada hasil apapun.
Perlu diketahui pula dalam hal pemprosesan baik proses berpikir pada manusia maupun proses kerja pada komputer yakni adanya proses input,proses data dan ouput.
Dapat diilustrasikan sebagai berikut, dalam proses input manusia melihat atau mendengar sesuatu kemudian pada proses pengolahannya diolah di dalam otak dan outputnya dapat berupa pemberian makna pada apa yang dilihat atau didengarnya adapun komputer kita memasukan angka dalam MS. Excel kemudian kita olah dengan menggunakan rumus maka yang didapatkan adalah hasilnya tersebut.
D.  Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer Dibandingkan Struktur Kognisi Manusia
Perbedaan antara arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia

Kelebihan dan kekurangan dari arsitektur komputer, yaitu :
Kelebihan:
1.      Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
2.      Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
3.      Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
4.      Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)
Kekurangan:
1.                  Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
2.       Harganya sangat mahal
3.      Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
4.      Membutuhkan daya listrik yang sangat besar

Kelebihan dan kekurangan dari struktur kognisi, yaitu :
Kelebihan :
1.      Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
2.      Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
3.      Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal
Kekurangan :
1.      Membutuhkan waktu yang cukup lama
2.                  Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka


Contoh Kasus :
OS dalam komputer selalu berubah-ubah seiring kemajuan zaman sampai sudah semakin mampu menjawab kebutuhan manusia yang semakin komplek seperti halnya sistem operasi Windows pada komputer.

Analisis :
Berkembangnya teknologi tak lepas dari peran manusia dalam menciptakan sebuah karya yang mampu berlangsung lama, semakin mampu memanfaatkan struktur kognisi manusia maka karya yang akan dibangun semakin luar biasa.
Manusia dalam hal ini seakan dituntut selalu dalam memanfaatkan apa yang mereka miliki ternasuk kognisi mereka, dalam kreatifitasan tersebut dapat muncul banyak ide-ide yang tentunya mampu memudahkan dalam pekerjaan manusia itu sendiri.
Mungkin dalam hal ini tingkat kebosanaan seseorang bisa memicu munculnya teknologi-teknologi baru, manusia merasa harus memuculkan ide yang membuat kebosanan itu tidak lagi ada, walaupun kebosanan manusia mampu dalam hal ini juga memacu kreatifitas seseorang. Dengan berhentinya inovasi-inovasi maka perkembangan zaman tidak akan terjadi.
OS dalam komputer misalnya ataupun yang ada di HP tidak mungkin akan selamanya Windows 7 atau pun 8 pasti pada saatnya nanti akan berkembang sesuai dengan perkembangan kognisi manusia
Sumber :
S, S. H. (1994). Pengantar Arsitektur Komputer. Jakarta: Gunadarma.
Solso, M. (2008). Psikologi kognitif. Jakarta : Erlangga.
R, Dewi Agushinta. (2007). Interaksi Manusia dan Komputer. Jakarta : Universitas Gunadarma.



Sistem Informasi Psikologi

A. Pengertian Informasi
Informasi ialah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Informasi dapat pula didefinisikan sebagai sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.

Bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas akan dibahas mengenai apa itu sistem. Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Jelas bahwasanya tujuan dari sistem ialah untuk memudahkan aliran informasi, data yang telah diolah yang biasa disebut informasi merupakan tujuan daari sistem.

B. Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan
Informasi ialah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku. Tingkah laku dalam psikologi tidak hanya berarti tingkah laku nyata itu sendiri (misalnya tertawa, memukul dan sebagainya), tetapi juga meliputi ekstensi atau perpanjangan dari tingkah laku nyata tersebut. Ekstensi itu antara lain terdapat pada bekas-bekas atau efek yang permanen yang terdapat pada tubuh sebagai akibat terlalu seringnya suatu tingkah laku diperbuat. Seorang periang yang sering tertawa, misalnya akan meninggalkan bekas-bekas di wajahnya, kita bisa mengetahui bahwa orang itu periang.
Sistem Informasi Psikologi ialah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran data yang telah diolah yang kaitanya dengan tingkah laku manusia untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem informasi psikologi dapat pula didefinisikan sebagai implementasi pemanfaatan media teknologi untuk tujuan mempermudah siklus input, proses dan output dalam pengolahan metode keilmuan psikologi.
Bagaimana penggunaan sistem informasi dalam psikologi?
Di dalam psikologi sama halnya dengan ilmu-ilmu lainnya menjadikan sistem infomasi sebagai bagian dari perkembangan psikologi, dalam hal ini teknologi tentunya dengan tujuan mempermudah input, proses dan output. Penggunaan sistem informasi menjadikan mudah dalam men-input data, mem-proses data kemudian dapat diketahui hasil dari pada proses tersebut tidak lagi secara manual tetapi sudah terkonsep dengan baik.

Contoh Kasus :
Absensi elektronik, absensi dalam suatu perusahaan atau pun sebuah Universitas, dari absensi tersebut bisa di dapat kan tingkat kemalasan seseorang, prestasi seseorang dan jika dalam suatu perusahaan mampu untuk mengeluarkan gaji bagi para karyawannya.
Analisa :
Sistem informasi semakin berkembang pesat semakin mampu untuk menjawab kebutuhan manusia dalam bidang psikologi sistem informasi mampu mempermudah dalam input,proses maupun ouput data yang kaitannya dengan tingkah laku manusia atau psikologi. Dengan memanfaatkan sistem informasi maka ilmu psikologi mampu mengikuti perkembangan zaman. Manusia tidak lagi terpaku dengan cara manual tetapi juga bisa menggunakan sarana sistem informasi tersebut.
Jika dalam cara manual mungkin bisa didapatkan rentang waktu yang panjang dengan memanfaatkan teknologi yang ada bisa lebih mempersingkat waktu dan sesuai tujuan dari diciptakannya sistem informasi agar dapat menjadi manfaat telah tercapai dengan baik.
Walalupun begitu sistem informasi bukan hanya memberi manfaat tetapi ada kalanya hal yang tidak mampu memberi manfaat karena pengguna yang tidak bisa memanfaatkan bahkan cenderung merugikan orang lain.
Sumber :
H.S, D. Suryadi. (1993). Pengantar Sistem Informasi. Depok: Universitas Gunadarma.
Sarwono, S. W. (1977). berkenalan dengan Aliran Aliran dan Tokoh Tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id

Sabtu, 16 Maret 2013

Tentang Psikoterapi


1.      Jelaskan mengenai pengertian psikoterapi?
      Menurut Kamus Psikologi oleh Tim Widyatama psikoterapi dirumuskan sebagai penggunaan teknik-teknik psikologis dalam proses penyembuhan kelainan-kelainan mental dan behavioral. Sedangkan secara etimologis psikoterapi mempunyai arti yang terdiri dari “psyche” yang artinya yaitu mind yang secara sederhana artinya jiwa dan “therapy” dari Bahasa Yunani yang berarti merawat atau mengasuh, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah perawatan terhadap aspek kejiwaan
      Menurut Watson & Morse (1977), psikoterapi dirumuskan sebagai : bentuk khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan terapis, pada mana pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien meningkatkankemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan mengubah pikiran, perasaan dan tindakannya.
     
2.      Sebutkan dan jelaskan tujuan dari psikoterapi?
Dibawah ini beberapa tujuan psikoterapi dengan beberapa pendekatan :

1          .      Psikodinamik
         Menurut Ivey tujuan psikoterapi dengan pendekatan ini adalah membuat sesuatu yang tidak sadar   menjadi sesuatu yang disadari. Rekontruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.

2           .      Psikoanalis
            Menurut Corey tujuan psikoterapi dengan pendekatan ini adalah membuat sesuatu yang tidak sadar  menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.

3            .      Pendekatan terpusat pada pribadi
          Corey merumuskan tujuan psikoterapi dengan pendekatan ini adalah untuk memberikan suasana aman, bebas agar klien mengeksplorasi diri dengan enak sehingga ia bisa mengenali hal-hal yang mencegah pertumbuhannya dan bias mengalami aspek-aspek pada dirinya yang sebelumnya terolak atau terhambat. Untuk memungkinkannya berkembang kearah keterbukaan, memperkuat kepercayaan diri, kemauan melakukan sesuatu, meningkatkan spontanitas dan kesegaran dalam hidupnya.

4             .      Terapi eksistensialistik
         Untuk membantu seseorang mengetahui bahwa ia punya kebebasan dan menyadari akan kemungkinan-kemungkinan yang dimiliki. Untuk merangsang mereka mengenali bahwa mereka bertanggung jawab terhadap kejadian-kejadian yang mereka piker terjadi pada mereka sebelumnya dan untuk mengidentifikasikan factor-faktor yang menghambat kebebasan.

5                .      Terapi perilaku
               Untuk menghilangkan perilaku maladaptive dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif. Memusatkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan mencari apa yang dapat dilakukan terhadap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun tujuan terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bisa tercapai.

6                .      Kognitif-behavioristik dan rasional-emotif
          Menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien yang menyalahkan diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan dalam hidup secara lebih rasional dan toleran. Untuk membantu pasien mempergunakan metode yang lebih ilmiah untuk memecahkan masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan selanjutnya.

7                 .      Terapi gestalt
              Menurut Corey tujuan psikoterapi jenis ini ialah membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya. Untuk merangsang menerima tanggung jawabdari dorongan yang ada didunia didalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari luar.

8          .      Terapi realitas
Untuk membantu seseorang untuk lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Merangsang untuk menilai apa yang sedang dilakukan dan memeriksa seberapa jauh tindakannya berhasil.

3.      Sebutkan dan jelaskan unsur psikoterapi?
1.      Peran sosial (martabat)
Peranan sosial sangat dibutuhkan terutama agar bisa di dapat tentang klien.
2.      Hubungan psikoterapeutik
Terapis mendengarkan dengan penuh perhatian klien. Kemudian terapis menyampaikan pemahamannya terhadap klien atau bertindak untuk menghilangkan penderitaan klien pada saat yang tepat.

3.      Psikoterapi sebagai kesempatan untuk belajar kembali
Menurut Korchin kepercayaan terhadap tindakan terapis sangat dibutuhkan agar menghasilkan kondisi-kondisi untuk belajar kembali. Klien memberi kepercayaan bersama dengan ketidakpuasan dan keinginan untuk berubah.

4.      Motivasi, kepercayaan dan harapan
Kepercayaan merupakan hal yang penting di dalam psikoterapi. Klien mengetahui bahwa dirinya dapat mempercayai otoritas terapis. Dan dirinya akan diperlakukan dengan penuh hormat, oleh karena itu klien dapat mengungkapkan pikirannya secara terbuka tanpa adanya penolakan. Sedangkan harapan dan ketakutan dapat sesekali menyelimuti klien ketika hendak melakukan psikoterapi.

5.      Hak
Setiap klien mempunyai hak-haknya masing-masing. Ketika hak-hak klien sudah terpenuhi maka terapisnya bisa berjalan lancar.
6.      Retrospeksi
7.      Reduksi
8.      Rehabilitasi


             4.      Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara psikoterapi dengan konseling?
Berdasarkan definisinya konseling ialah suatu ilmu pengetahuan atau disiplin ilmu, karena di dalamnya sudah berisi berbagai pengetahuan tentang teori-teori bantuan yang disusun secara logis dan sistematis dalam rangka menjalaskan, meramalkan,mengontrol gejala-gejala tingkah laku memperbaiki kualitas hidup manusia sedangkan psikoterapi ialah penggunaan teknik-teknik psikologis dalam proses penyembuhan kelainan-kelainan mental dan behavioral.
Raymond J Corsini adalah salah satu ahli yang berupaya membedakan antara psikoterapi dengan konseling menurutnya hanya dari kuantitas kegiatannya bukan pada kualitas pekerjaanya.
Sedangkan menurut pendapat para ahli itu bisa dirangkum dalam tabel Supriyadi menyebutkan bahwa konseling dan psikoterapi dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yakni berdasarkan (1) tujuan, (2) klien, konselor dan penyelenggaranya dan (3) metode.

KONSELING
PSIKOTERAPI
Tujuan
Membantu klien menghadapi tugas tugas perkembangan
Upaya pencegahan agar penyimpanngan yang terjadi tidak merusak dirinya
Bersangkut paut dengan pendidikan, pekerjaan atau karir
(Hahn & Mac Lean)
Penyembuhan



Masalah kepribdaian dan pengambilan keputusan
Usaha mengatasi klien dengan gangguan kecemasan biasa (normal anxiety) (Mowrer 1953)
Mengatasi neurotic anxiety
Bantuan kepada klien agar menumbuhkan identitas (Tyler:1961)
Melakukan perubahan pada struktur dasar kepribadian
Berhubungan dengan perilaku yang berkaitan dengan perannya
Berhubungan dengan konflik internal klien
Suportive dan re-education (Wolberg)
Merekonstruksi kepribadian seseorang (reconstructive)
Terkait dengan hal hal yang mempengaruhi perkembangan seseorang dan membawa seseorang pada situasi adekuat sesuai dengan perannya (Steffle & Grant 1972)
Usaha untuk mengubah struktur kepribadian
Developmental, educative, preventive (Blocher: 1966)
Remiditive, adjustive, therapeutic
Klien, Konselor dan Penyelenggara
Menghadapi klien yang normal (Paterson 1973) Pallone (1977)
Klien tidak digolongkan sebagai orang yang berpenyakit jiwa, tetapi orang yang bisa membuat keputusan sendiri dan bertanggungjawab atas keputusannya.
Memusatkan perubahan tingkah laku tidak hanya pengertian
Menghadapi pasien neurosis atau psikosis
Metode
Diawali dengan rapport
Diawali dengan rapport
Berhubungan dengan kesadaran
Berhubungan dengan kesembuhan
Lingkungan pendidikan dan non medis
Lingkungan medis
Berhubungan dengan kesadaran
Berhubungan dengan ketidak sadaran
Metode pendidikan
Metode pendidikan


            5.      Jelaskan mengenai pendekatan psikoterapi mental illness?
1.Terapi Psikoanalitik
           Figur utamanya yakni Sigmund Freud, sedang figur-figur lain seperti Jung, Adler, Sullivan, Rank, Fromm, Horney, Erikson. Secara historis merupakan system psikoterapi pertama. Psikoterapi adalah suatu teori kepribadian, system filsafat, dan metode psikoterapi.
 Pendekatan Freud psikoterapi harus dibicarakan ketika datang untuk mengobati   kesehatan mental. Dia adalah orang pertama yang menemukan bahwa pasien membaik jika mereka berbicara dengan seorang terapis. Freud juga yang pertama kali mengembangkan teknik yang unik berbicara dalam psikoterapi dan teknik ini dikenal sebagai asosiasi bebas.
           Dengan menggunakan teknik asosiasi bebas selama sesi psikoterapi, Freud dapat memulihkan kenangan lama terlupakan ditawan dalam pasien dan Freud percaya bahwa banyak dari kenangan ini adalah akibat dari gejala psikiatri yang dialami oleh pasien.
           Pendekatan Freud psikoterapi menunjukkan bahwa seorang pasien dapat ditolong jika terapis mendengarkan dan ikut terlibat dalam apa yang dikatakan pasien. Ini benar-benar berlawanan dengan seorang terapis yang mendengarkan pasien dan menghabiskan sesi mencatat. Bahkan, Freud aktif dalam semua sesi yang ia telah dengan pasien dan percaya pada yang terlibat.
Saat ini banyak penelitian telah menunjukkan bahwa jika terapis yang aktif, empatik dan melibatkan diri selama sesi psikoterapi, hal ini sangat bermanfaat bagi pasien kesehatan mental dan pemulihan kemungkinan lebih tinggi.

2. Terapi Eksistensial Humanistik
              May, Maslow, Frankl, Jourard adalah figur utama dari terapi ini. ‘Kekuatan ketiga ‘ dalam psikologi ini dikembangkan sebagai reaksi melawan psikoanalisis dan behaviorisme yang dianggap tidak berlaku adil dalam mempelajari manusia.

            3. Terapi Client-Centered
                Carl Rogers adalah pendirinya. Terapis jenis ini sama halnya dengan terapis eksistensial humanistik yakni sebagai reaksi melawan pendekatan psikoanalitik. Berlandaskan pada pandangan subjektif atas pengalaman manusia, terapi clien-entered menaruh kepercayaan dan tanggung jawab yang lain besar kepada klien dalam menangani berbagai permasalahan.

           4. Terapi Gestalt
           Fritz Perls adalah pendirinya. Sebagian besar merupakan terapi eksperimental yang menekankan kesadaran dan intergarsi, yang muncul sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegarsikan fungsi jiwa dan badan.

            5. Terapi Tarnsaksional
          Pendiri: Eric Berne. Suatu model terapi kontemporer yang cenderung kearah aspek-aspek kognitif dan behavioral, dirancang untuk membantu orang-orang dalam mengevaluasi putusan-putusan yang telah dibuatnya menurut kelayakan sekarang.

 6. Terapi Tingkah Laku
 Tokoh-tokoh utama: Wolpe, Eysenck, Lazarus, Salter. Suatu model terapi yang merupakan penerapan prinsip-prinsip belajar pada penyelesaian gangguan-gangguan tingkah laku yang spesifik. Hasil-hasilnya merupakan bahan bagi eksperimentasi lebih lanjut. Terapi tingkah laku secara berkesinambungan berada dalam proses penyempurnaan.

 7. Terapi Rasional-Emotif
 Pendiri: Albert Ellis. Suatu model terapi yang sangat menekankan peranan pemikiran dan sistem –sistem kepercayaan sebagai akar masalah-masalah pribadi.

 8. Terapi Realitas
 Pendiri: William Glasser. Suatu model terapi yang dikembangkan sebagai reaksi melawan terapi konvensional. Terapi realitas adalah terapi jangka pendek yang focus pada saat sekarang, menekankan kekuatan pribadi, dan pada dasarnya merupakan jalan di mana para klien bias belajar mencapai keberhasilan.


6.      Sebutkan dan jelaskan bentuk utama terapi!
1 Psikoterapi Suportif:
Bertujuan untuk:
-  Mendukung fungsi-fungsi ego, atau memperkuat mekanisme defensi yang ada
- Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik.
- Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.
Cara atau pendekatan: bimbingan, reassurance, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok.
 Psikoterapi Reedukatif:
Bertujuan untuk mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan. Cara atau pendekatan: Terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.
3. Psikoterapi Rekonstruktif:
Bertujuan untuk tercapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang. Cara atau pendekatan: Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.


Daftar Pustaka :
Corey, Gerald. (2009). Konseling dan Psikoterapi. PT Refika Aditama

Corsini, R.J. &Wedding, D. (2011). Current Psychotherapies. Edisi 9. Belmont: Brooks/Cole

Supriyadi T, Indrawati E (2005). Psikologi Konseling,  Semarang : Antari Cipta Sejati

Singgih D. Gunarsa. (2004). Konseling dan Psikoterapi .Jakarta: PT. BPK. Gunung Mulia.

Rita L. Atkinson, dkk. Pengantar Psikologi, Terjemahan: Widjayakusuma “Introduction to Psychology” . Batam: Interaksara.

Widyatamma. KAMUS PSIKOLOGI, Jakarta : Widyatamma

 
Powered by Blogger